Kakek Yanto Dan Becaknya



Kakek Yanto Dan Becaknya

Bambang dan adiknya setiap pagi, jam 06.30 berangkat ke sekolah dan kebetulan lokasi sekolah bambang jaraknya tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya. Mereka sangat beruntung berangkat ke sekolah dasar negeri di kampungnya diantar oleh kakek beserta becaknya yang sangat menyayangi mereka dan selanjutnya kakek yanto mencari penumpang yang membutuhkan jasanya mengantar ke tempat tujuan. Dan kira-kira jam 11, kakek Bambang bergegas menuju ke sekolah untuk menjemput cucu-cucunya itu, kakek menunggu sejenak sampai bel pulang sekolah berbunyi, mereka bertiga bertemu dan disambut dengan senyuman gembira menyertainya, segera dikayuh becak itu pulang ke rumah dan beristirahat termasuk kakek yang sudah lelah setengah harian menarik becak.

Bambang kini sudah duduk di kelas 6 Sekolah Dasar dan akan segera menghadapi ujian akhir di sekolahnya, sedangkan Dita, adiknya duduk di kelas 4 sekolah dasar. Mereka berdua adalah anak-anak yang baik dan patuh kepada kedua orang tuanya, yang bekerja di kota dan sangat sayang kepada kakek dan neneknya. Selain itu Bambang sangat akrab dengan Jono, teman sekelasnya yang kagum dengan keluarga bambang. Keluarganya rukun dan anaknya pandai di sekolah. Jono sering kali datang ke rumahnya untuk belajar bersama dengannya. Kakek dan nenek Bambang sangat ramah kepada Jono. Kadang-kala Jono ikut naik becak kakek berangkat ke sekolah bersama-sama, bertigaan dengan Dita di dalam becak. Meskipun bertambah berat becaknya, tetapi kakek tetap tersenyum dan senang, karena Bambang memiliki teman baik di sekolahnya. 

Hari lepas hari di jalani dengan suasana gembira. Ketika suatu hari Jono, kesiangan bangunnya dan dia bergegas berangkat menuju rumah Bambang untuk pergi ke sekolah berbarengan, pikirnya. Namun becak kakek sudah tidak kelihatan di rumahnya, pastinya sudah berangkat ke sekolah. Akhirnya Jono meninggalkan rumah itu dan berlari kecil menuju ke sekolah. Setibanya di jalan raya tidak jauh dari lampu merah, Jono melihat sebuah becak miring ke posisi kiri jalan raya itu dan sebuah motor di belakangnya " Eh..itu kan becak kakek. Ya, Tuhan semoga kakek dan cucunya, Bambang dan Dita tidak apa-apa, ya Tuhan ." Jono mengenali becak kakek dan segera lari menghampirinya, dan ikut membantu kakek dan temannya itu beserta Dita. Jono memapah kakek, dan Bambang menggandeng Dita ke pinggir jalan yang aman. Untung Bambang dan adiknya tidak mengalami luka-luka berat, hanya sedikit tergores di tangan mereka karena jatuh. Hanya kakek mengalami luka di dada akibat terkena benturan depan becaknya yang di tubruk oleh seorang pengendara motor dari belakang. Selain itu banyak orang yang ikut menolong mereka , dan kakek dibawa pengendara motor yang menabrak menuju rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis, sedangkan Bambang dan Dita yang agak bingung ditemani Jono pulang ke rumah dengan becak lainnya dan tidak jadi berangkat ke sekolah dan ingin memberitahukan nenek dan menelpon papa-mamanya bahwa kakek mengalami musibah dan berada di rumah sakit. Semoga kakek segera mendapatkan perawatan yang baik dan segera sembuh. Jono dan  Bambang saling bertatapan muka, dan tidak Ada kata yang terucap antara mereka berdua.

Rays
220806


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Damai Di Negeri-Ku, Indonesia

Perhatian Yesus Kepada Orang-Orang Yang Mendatangi-Nya

Istirahat dan Makan pun Tidak Sempat