Ia Tidak Pernah Meninggalkan Kita Dalam Keadaan Apa pun

Ia Tidak Pernah Meninggalkan Kita Dalam Keadaan Apa pun

Dua tahun lalu tepatnya tahun 2020, kita semua telah mengalami Perayaan Natal dengan kapasitas yang kurang atau sama sekali dilarang untuk datang ke gereja.

Hal itu terjadi karena mulai merebaknya Pandemi Covid-19, baik di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Banyak sekali umat dunia mengalami masa sulit, dan mengalami ganasnya virus covid-19 menyerang setiap orang bahkan bisa mematikan.

Masa-masa sulit itu mengakibatkan kebebasan setiap orang terganggu dan untuk memperoleh rasa aman dan sehat saja pun terancam. 

Dalam situasi dan keadaan yang sulit itu, maka Pemerintah Indonesia khususnya memberlakukan peraturan-peraturan yang sangat kita kenal dengan sebutan PPKM.

PPKM adalah kebijakan Pemerintah Indonesia yang diberlakukan sejak awal tahun 2021, diperuntukkan menangani Pandemi Covid-19 di Indonesia. Sebelumnya pemerintah telah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang berlangsung di seluruh wilayah di Indonesia.

Perayaan Natal saat itu dirasakan sulit dan harus bisa menyesuaikan dengan keadaan normal baru. Perayaan Natal tidak dapat dihadiri umat secara tatap muka datang ke gereja.

Dan pada tanggal 27 Desember 2020 di Jakarta, Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo memberi sambutan secara virtual dalam Perayaan Natal Nasional 2020.

"Natal tahun 2020, sejak awal merebaknya Pandemi Covid-19, tidak dapat dirayakan dengan meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Kita semua harus membatasi kegiatan dan beradaptasi dengan kebiasaan baru." ujarnya melalui tayangan video.

Dalam kaitannya dengan Perayaan Natal tahun 2020, presiden mengingatkan seluruh umat kristiani bahwa Tuhan akan selalu bersama umat-nya dan memberikan jalan untuk menghadapi bahwa manusia harus saling mengasihi dan menjaga.
 
Presiden meyakini bahwa Tuhan akan selalu bersama umat-nya dan memberi jalan keluar untuk menghadapi masa-masa sulit. 

"Untuk itu, saya berharap umat kristiani dimana pun berada untuk terus menyalakan lilin - lilin dalam hati, lilin - lilin kebaikan memberi cahaya dalam kegelapan, membawa semangat baru bahwa kita bisa pulih dan bangkit kembali." ujuarnya.

Menurutnya, makna hadirnya lilin di setiap rumah umat kristiani, adalah simbol kehadiran Tuhan yang menjadikan umat-Nya tegar melewati segala bentuk kesulitan. 

Kesulitan-kesulitan tahun-tahun sebelumnya menjadi pengalaman yang sangat penting dan berharga bagi setiap umat kristiani untuk menyongsong dan merayakan Natal tahun 2022. Akhirnya kabar gembira telah terjadi di tahun 2022 ini. Perayaan Natal dapat dirayakan di gereja dengan kapasitas jemaah 100 persen.

Hal itu dipastikan oleh Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2022, Kementerian Agama tentang Perayaan Natal Tahun 2022 pada masa Pandemi Covid-19. Surat edaran itu diteken Menag Yaqut Choul Qoumas pada 19 Desember 2022.

Menurut Kemenag aturan Perayaan Natal dibuat untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada umat kristiani di tengah penyebaran virus corona yang belum usai.

Ini menjadi tahun pertama Perayaan Natal boleh diselenggarakan dengan kapasitas maksimal di gereja, setelah dua tahun berturut-turut dibatasi akibat menghindari penularan covid-19.

Meski begitu, Perayaan Natal tetap harus menerapkan protokol kesehatan ketat mengingat penyebaran virus corona masih terjadi.

" Jika jumlah jemaah melebihi kapasitas maksimal, panitia boleh memanfaatkan ruang di luar bangunan utama gereja. Dengan mendirikan tenda di sekitar tempat ibadah setelah mendapat izin dari kepolisian wilayah setempat dan berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat." kata juru bicara Kementerian Agama Anna Hasbie dikutip dari siaran pers, selasa (20/12/2022).

Masih merujuk surat edaran kemenag, Perayaan Natal dihimbau untuk digelar sederhana. Umat kristiani juga diminta tidak menyelenggarakan pawai atau arak-arakan.

Dan untuk tema Natal 2022 telah ditetapkan oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bersama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).

" .....Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain." Tema ini dikutip dari kitab Matius 2:12, tema Natal 2022 yang ditetapkan tersebut mengandung makna bahwa keanekaragaman merupakan anugerah Allah yang harus disyukuri, dirawat, dan dikembangkan. Keberagaman ini dimaknai dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Semoga dalam menyambut dan merayakan Hari Natal ini, kita sungguh merasakan kasih-Nya. Allah Sang Kasih selalu bersama dengan kita, Imanuel, Allah beserta kita. 

Ia tidak pernah meninggalkan kita dalam keadaan apa pun (bdk. Ibr. 13 : 5), Ia juga selalu menjaga kita sehingga kaki kita tidak pernah goyah (bdk. Mzm. 121 : 3) 

Dalam mencari dan menemukan jalan-jalan kreatif agar karya keselamatan Allah dapat dirasakan oleh sebanyak mungkin orang. 

Tuhan Memberkati
Selamat Hari Natal 2022

Rays 
Bgr 221224


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Damai Di Negeri-Ku, Indonesia

Perhatian Yesus Kepada Orang-Orang Yang Mendatangi-Nya

Istirahat dan Makan pun Tidak Sempat