Ignoratio Scripturarum, Ignoratio Christi Est

Suatu ketika di tempat tinggal keluarga Katolik pak Yohanes, bersama bu Lina, istri pak Yohanes dan Thomas anak semata wayang dari bapak dan ibu Yohanes. 

Keluarga yang sukacita dan diberkati Tuhan Yesus. Mereka orangtua yang peduli pada pendidikan dan pelayanan di dalam kehidupan sehari-harinya, termasuk pendidikan anaknya, Thomas.

Di sore hari dan libur mereka bercengkerama di pelataran rumahnya, santai dan berkomunikasi satu dengan lainnya, mencicipi camilan sambil minum teh.

Bu Lina memulai pembicaraan kepada mereka berdua, " Ibu ingin membagi kepada kalian, hasil seminar Kitab Suci yang belum lama ibu ikuti, Diberikan oleh nara sumber Pastur RP. Albertus Purnomo, OFM. Beliau juga Ketua Lembaga Biblika Indonesia."

"Ya bu ceritakan hasil seminarnya." Thomas dengan antusias ingin mendengarnya.
"Ayo, kita dengarkan ibu menceritakannya." ajak ayah.
"Baiklah, begini ceritanya :

KITAB SUCI/ALKITAB KATA GEREJA
-Tulisan yang mempunyai tempat istimewa, otoritatif dalam tradisi agama ( Yahudi - Kristiani )
- Campuran atau koleksi berbagai dokumen (kuno) dari berbagai pengarang dalam berbagai zaman mengenai pergumulan dan perjuangan sejumlah orang dalam tradisi tertentu untuk menanggapi Kuasa rohani yang transenden ( Tuhan ).

Tujuan Mendalami Alkitab
-Mengenal Allah yang ingin agar umat-Nya memiliki lebih dari sekedar pemahaman intelektual tentang Allah atau memiliki
kesadaran akan kehadiran-Nya. Allah ingin agar manusia masuk dalam relasi yang personal dan mendalam. 
-Alkitab adalah pondasi penting untuk menemukan kebenaran tentang Allah dan kehidupan. Ketika kita sudah menerima dan mempelajarinya, kita dapat mulai dalam perjalanan mengenal Allah secara pribadi.

Alkitab Menurut Dokumen Gereja
-Gereja menghormati Kitab-Kitab Suci (Dei Verbum 21) 
Dokumen Konsili Vatikan II , Dei Verbum (Sabda Allah)
Konstitusi Dogmatis Tentang Pewahyuan Ilahi
-Kitab-kitab ilahi seperti juga Tubuh Tuhan sendiri selalu dihormati oleh Gereja, yang terutama dalam liturgi suci - tiada hentinya menyambut roti kehidupan dari meja Sabda Allah maupun Tubuh Kristus, dan menyajikannya kepada Umat beriman. Kitab-kitab itu bersama dengan tradisi suci selalu telah dipandang dan tetap dipandang sebagai norma imannya yang tertinggi.
-Sebab kitab-kitab itu diilhami oleh Allah dan sekali untuk selamanya telah dituliskan, serta tanpa perubahan manapun menyampaikan Sabda Allah sendiri, lagi pula memperdengarkan suara Roh Kudus dalam sabda para Nabi dan para Rasul. 
-Sebab dalam kitab-kitab suci Bapa yang ada di sorga penuh cinta kasih menjumpai para putera-Nya, dan berwawancara dengan mereka.
-Adapun sedemikian besarlah daya dan kekuatan Sabda Allah, sehingga bagi Gereja merupakan tumpuan serta kekuatan dan bagi putera-putera Gereja menjadi kekuatan iman, santapan jiwa, sumber jernih dan kekal hidup Rohani. 
-Oleh karena itu bagi Kitab Suci berlakulah secara istimewa kata-kata : "Memang Sabda Allah penuh kehidupan dan kekuatan." (Ibr. 4:12), "Yang berkuasa membangun dan mengurniakan warisan di antara semua para Kudus" (Kis. 20 : 32, lih. 1Tes. 2 : 13)

KRISTUS ADALAH TUJUAN MEMPELAJARI KITAB SUCI
Rev. Stephen Pisano, SJ. Vice Rector, Pontifical Biblical Institute 
-Frequently religions are spoken of as religions of the book. For us, our religion is not the religion of a book, it's a religion of person, the person of Jesus Christ.
-Dan ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang Kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan Tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. (Eph. 4 : 11-13  ITB)

ALKITAB DEUTEROKANONIKA
-Logo ini bertujuan untuk mengingatkan bahwa dalam tradisi Gereja Katolik, tujuan membaca, mempelajari, dan merenungkan Kitab Suci adalah untuk mengenal Kristus dan semakin serupa dengannya. Dua pujangga Gereja menegaskan hal ini. 
-Hugo dari Santo Victor, mengatakan : "Seluruh Kitab Suci adalah satu buku saja dan buku yang satu ini adalah Kristus, karena seluruh Kitab Ilahi ini berbicara tentang Kristus dan seluruh Kitab Ilahi terpenuhi dalam Kristus." Demikian pula Santo Hieronimus, yang mengatakan ungkapan yang sangat terkenal : "Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus." (Ignoratio Scripturarum, Ignoratio Christi Est).

Kitab Suci Mengajarkan Kebenaran (Kompendium KGK)
-Karena Allah sendirilah Pengarang Kitab Suci atas alasan inilah kitab suci disebut "terinspirasikan" dan tanpa kesalahan mengajarkan kebenaran yang perlu untuk keselamatan kita. Roh Kudus menginspirasikan para pangarang yang menuliskan apa yang Dia inginkan untuk mengajar kita. 
-Tetapi, iman kristen bukanlah "agama kitab" tetapi agama Sabda Allah - "bukan kata-kata yang tertulis dan bisu, melainkan sabda yang menjadi manusia dan hidup" (Santo Bernardus  dari  Clairvaux).

-Kitab Suci harus dibaca dan ditafsirkan dengan bantuan Roh Kudus dan dibawah tuntunan Kuasa Mengajar Gereja menurut kriteria : 
1) harus dibaca dengan memperhatikan isi dan kesatuan dari keseluruhan Kitab Suci.
2) harus dibaca dalam tradisi yang hidup dalam Gereja.
3) harus dibaca dengan memperhatikan analogi iman yaitu harmoni batin yang ada di antara kebenaran - kebenaran iman itu sendiri.

"Wah hebat ibu mencatat hasil seminar Kitab Suci itu dengan lengkap."
"Tentu sayang ibu harus fokus dan
mencatatnya supaya ibu bisa berbagi dengan kamu dan ayah, dan mampu mengenal Kitab Suci sekaligus mengenal Kristus yang kita imani."
Tidak terasa waktu sudah mulai gelap karena matahari berjalan perlahan dan terbenam, mereka pun meninggalkan pelataran rumah.
"Ayo, kita masuk, menyiapkan santapan malam" ajak ayah sambil menyalakan lampu pelataran
"Terima kasih ya bu seminarnya yang sangat penting" senyum Thomas kepada ibunya
"Sama-sama nak, ibu ikut senang kita semua diberkati Tuhan." balas ibu sambil merangkul Thomas masuk ke dalam rumah.

Rays 
062023


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Damai Di Negeri-Ku, Indonesia

Perhatian Yesus Kepada Orang-Orang Yang Mendatangi-Nya

Istirahat dan Makan pun Tidak Sempat