HENDAKNYA MENJADI PERWUJUDAN IMAN
Injil Matius merupakan salah satu dari tiga Injil Sinoptik yang kali ini mengisahkan seorang penanya mencoba untuk menjebak Yesus untuk mengambil posisi eksplisit dan berbahaya mengenai keharusan orang-orang Yahudi untuk membayar pajak ke pemerintah Romawi. Catatan dalam Matius 22 : 15-21 mengatakan bahwa penanya adalah orang-orang Farisi dan Herodian. Atau "mata-mata" yang dikirim oleh "Para ahli taurat dan imam-imam kepala". (Bdk Lukas 20 : 20-26).
Mereka mengantisipasi bahwa Yesus akan menentang pembayaran pajak, karena tujuan mereka adalah " Untuk menyerahkan Dia ke dalam kuasa dan wewenang gubernur".
Gubernur Pilatus adalah orang yang saat itu bertanggunga jawab untuk mengumpulkan pajak di Yudea Romawi. Pada awalnya penanya menyanjung Yesus dengan memuji integritas, imparsialitas, dan pengabdiannya kepada kebenaran. Kemudian mereka bertanya kepada-Nya apakah boleh atau tidak bagi orang-orang Yahudi untuk membayar pajak yang dituntut oleh Kaisar.
Yesus pertama-tama menyebut mereka orang-orang munafik, dan kemudian meminta salah satu dari mereka untuk menunjukkan mata uang logam Romawi yang biasa dipakai untuk membayar pajak kepada Kaisar. Salah satu dari mereka menunjukkan kepada-Nya sebuah koin Romawi, lalu Yesus bertanya kepada Mereka gambar dan tulisan siapa yang di atasnya. Mereka menjawab, "Kaisar," dan Yesus menjawab : "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." para penanya sangat terkesan menyatakan bahwa mereka "Takjub" dan puas akan jawabannya, lalu mereka pergi.
Pertanyaan bagi kita sekarang,
Apakah kita sama dengan mereka, orang -orang Farisi dan Herodian yang ingin menjebak Yesus?.
Yesus berfirman atau bersabda kepada kita sekarang sebagai orang-orang beriman dan juga warga masyarakat suatu bangsa dengan demikian tantu saja kita mempunyai hak dan kewajiban terhadap negara. Almarhum Mgr. A. Soegijapranata, SJ mengatakan kita hendaknya menjadi 100% orang katolik 100 % orang Indonesia.
Hal ini memberi pesan bahwa kalau kita sungguh katolik, ya seharusnya kita sungguh orang Indonesia yang melakukan tugas dan kewajibannya sebagai warga negara. Dan yang kita lakukan itu hendaknya menjadi perwujudan iman.
Kalau kedua hal ini dapat kita hayati dan laksanakan dalam hidup sehari-hari maka benarlah bahwa kita telah menjalani perintah Yesus. "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Semoga sebagai orang "Merdeka" kita hidup dalam usaha terus-menerus merealisasikan apa yang dikehendaki Allah dan menjalankan hak serta kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Rays
102223
Komentar
Posting Komentar