Ia Menjadikan Segala-galanya Baik
Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata
Kisah dalam Injil Markus 7 : 31-37, minggu 8 September 2024, bukan sekedar perumpamaan tentang bagaimana Yesus akan memerdekakan kita secara rohani, tetapi tentang bagaimana Tuhan membebaskan dunia fisik, dan Yesus mengatakan kepada orang banyak dan para murid untuk tidak berbicara, karena mereka tidak dapat memahami bahwa Ia akan melakukan hal ini...., bukan dengan meludah, tetapi dengan diludahi dalam perjalanan menuju Salib.
Penyembuhan aneka penyakit yang dilakukan Yesus, tercatat oleh para penginjil, semata-mata untuk menunjukkan betapa besar kasih Allah yang tidak terbatas bagi manusia, keselamatan bagi umat Tuhan. "Kuatkanlah hati, janganlah takut ! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran-Nya, Ia sendiri datang menyelamatkan kamu. Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka" (Yesus. 35 :4-5).
Di tengah-tengah daerah Dekapolis, seseorang membawa kepada Yesus seorang yang tuli dan bisu, dan memohon kepada-nya supaya meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
Ia memisahkan orang itu dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Yesus memasukkan jari-Nya ke telinga orang tuli dan bisu itu, lalu Ia meludah dan meraba lidahnya, sambil menengadah ke langit, Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya : "Efata!" artinya "Terbukalah'!
Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
"Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Apakah kita mampu melihat kebaikan Injil Allah, mendengar untuk memahami, dan berkata-kata unruk mewartakan kabar sukacita Sabda Tuhan kepada orang lain?
Tuhan Memberkati
Raymundus Susanto
CIC-Jonggol
Bogor
Komentar
Posting Komentar