THEOFANI

 
Minggu 12 Januari 2024, Gereja Merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan (Theofani) di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis setelah Epifani atau Hari Raya Penampakan Tuhan.

Injil Lukas 3 : 15-16, 21-22, bercerita tentang Yesus, yang pada saat itu dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. 

Ketika Yesus datang kepada Yohanes, orang banyak yang ingin dibaptis sedang menanti dan berharap, dan mereka semua bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. 

Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu : "Aku bukan Dia dan aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan aku membuka tali kasut-Nya pun tidak layak. Yesus akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api." (Lukas 3 : 15-16).

Yesus dibaptis untuk menggantikan tempat kita, orang berdosa. Ia menyingkapkan indentifikasi-Nya yang sempurna dengan kita. 

Nabi Yesaya telah menyampaikan seruannya, agar umat Allah mau membuka hati menyambut pertolongan yang datang dari Allah, dengan keterbukaan dan kerendahan hati menerima rencana Tuhan untuk bangkit dan memiliki harapan.

Senada dengan yang diwartakan Yohanes Pembaptis di sungai Yordan bahwa pembaptisan Yesus hendak menunjukkan sikap solidaritas-Nya kepada manusia. Dia sungguh menjadi manusia, tetapi tidak berdosa, dan Yesus dibaptis bukan untuk bertobat namun sebagai kerelaan dan pengorbanan-Nya demi keselamatan manusia.

Setelah orang banyak dibaptis Yohanes, kemudian Yesus dibaptis, sambil berdoa menengadah ke langit, dan langit pun terbuka, dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit : "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." ( Lukas 3 : 21-22).

Doa Yesus yang membuka sorga dan Allah berkenan kepada-Nya merupakan pertanda bahwa Allah mencurahkan berkat, anugerah, dan hikmat kepada manusia. 

Kasih Allah menyertai kita tampak dalam Yesus. Kedatangan-Nya ke dunia menjadi kabar baik dan sekaligus jawaban dari pertolongan Allah kepada umat-Nya.

Tuhan Memberkati
Raymundus Susanto
CIC-Jonggol
Bogor


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Damai Di Negeri-Ku, Indonesia

Perhatian Yesus Kepada Orang-Orang Yang Mendatangi-Nya

Istirahat dan Makan pun Tidak Sempat