YESUS MENANGIS NAMUN MENUNJUKKAN KEPEDULIAN-NYA

Bacaan Minggu ini, 13 April 2025, Injil Lukas 9 : 28-44, bercerita tentang Yesus masuk ke Yerusalem dengan penuh kemenangan untuk merayakan paskah. 

Ia datang dengan perdamaian dan kasih sayang. Kedatangan-Nya yang sederhana itu menunjukkan Kerajaan-Nya yang bersifat rohani. Memperkenalkan diri-Nya sebagai Raja orang Yahudi.

Pengikut-Nya, para pemimpin dan orang banyak yang merayakan kedatangan-Nya, mengikuti Dia, tetapi ada juga yang menolak Yesus.

Ia tetap mengarahkan pandangan-Nya ke Yerusalem meski pun Ia mengalami penolakan dan penderitaan. "Ketika hampir genap waktu-Nya, Yesus di angkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem." (Luk. 9 : 51)

Dalam ayat ini, Yerusalen yang ditulis Lukas sebagai "Ierousaleem" (Yeru-zalim), kota yang menolak kedatangan-Nya.

Setelah mengatakan-Nya semua itu, Yesus mendahului murid-murud-Nya dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem ("Hierosolyma"), kota yang menerima kedatangan Yesus.

Yesus melihat bagaimana Yerusalem mendatang akan diserang, dikepung, dihimpit dari segala penjuru dan akan dibinasakan musuh, karena mereka tidak mengetahui saat bilamana Allah melawatnya. 

Yesus menangis, tetapi Yesus tidak pasrah dan memendam hati-Nya. Sebab itu Yesus tetap menunjukkan kepedulian-Nya kepada jiwa-jiwa yang terancam binasa itu.

Ia terus memberitakan kebenaran, menentang dosa, mengajar orang-orang tentang kasih Allah, dan melatih murid-murid-Nya sebagai penerus Kerajaan-Nya.

Dengan menunggang seekor keledai yang belum pernah ditunggangi orang, Yesus memasuki Yerusalem, dan mereka menghamparkan pakaiannya di jalan.

Ketika dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari bukit Zaitun, semua murid yang mengiringi-Nya bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring.

"Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Allah, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang Maha Tinggi.

" Bersorak-soraklah, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem ! Lihat, rajamu datang kepadaku; Ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda." (Za. 9 : 9 , Mat. 21 : 5).

"Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem, busur perang akan dilenyapkan, dan Ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa.

Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi." (Za. 9 : 10)

Kedatangan-Nya ke Yerusalem bukan arak-arakan yang menjadi tontonan belaka, tetapi membawa kelegaan, dan damai bagi orang-orang yang menerimanya.

Mereka memiliki harapan, sejahtera, dan aman dari ancaman kekerasan serta senjata yang membinasakan.

Tuhan Memberkati
Raymundus Susanto
CIC-Jonggol
Bogor











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerendahan Hati Orang Ini Sebagai Orang Yang Dibenarkan Allah

Terbentang Jurang Yang Tak Terseberamgi