Berjalan Bersama Dia

Berjalan Bersama Dia

Hampir dua jam Hanny menunggu di sebuah Mall. Lokasinya berada di pusat kota yang tidak jauh dari Paroki Hanny. untuk mengusir rasa bosan karena berada di dalam Mall selama dua jam, Hanny berjalan-jalan melihat toko, conter, tempat makan dan keramaian lainnya di dalam Mall. Sempat juga membeli sesuatu yang menarik baginya dan yang dibutuhkannya serta tak lupa juga membeli camilan.

Ketika Hanny menuju kembali ke pintu utama Mall untuk melihat dan menemui Johan, kekasih hatinya, ternyata hujan sudah turun membasahi sekeliling pelataran dan lingkungan yang berada di depan Mall itu. Yang seakan mau ikut menemaninya menunggu. Dan hujan itu menambah hawa ruangan Mall semakin bertambah dingin, selain hawa dingin ac yang memang sudah ada di dalam.

Hanny tetap setia menunggu Johan, di samping pintu utama Mall itu. Yang biasa mereka berdua duduk saling cerita dan menikmati santapan ice cream dan camilan lainnya. " Johan, dimana kamu sekarang, kok lama sekali kamu belum datang menemuiku, apa sih yang menghambat kamu sampai ke sini?" batin Hanny bertanya-tanya.

Hanny berulang kali menghubunginya lewat telepon genggamnya, tetapi tidak diangkat hanya bunyi operator saja. Hujan semakin lebat mengguyur jalanan serta angin bertiup kencang menggoyangkan pepohonan yang ada di depan mall . Hanny merasa semakin takut dibuatnya apalagi ketika bunyi halilintar, petir serta kilat menyambar masuk ke tanah, siap menyambar siapa saja yang lewat, membuat suasana menjadi menakutkan.

Hanny yang duduk menunggu Johan berusaha menenangkan dirinya dengan mengatupkan kedua tangannya dan berdoa di dalam hatinya. Dan selain itu terbesitlah dipikiran Hanny tentang kenangan pertama kali mereka bertemu dalam acara orang muda katolik di Paroki mereka , saat itu Hanny memandang Johan karena kagum akan keikhlasan Johan menjalani hidup pelayanannya dengan baik. Dan dibalas Johan dengan rasa hormat dan menghargai kebaikan Hanny dalam pelayanan di parokinya.

Waktu jua yang membentuk mereka berdua, setelah berjalan dua tahun mereka bersama-sama saling mendukung, membantu dan berpacaran. Mengarungi perjalanan cinta kasih yang tulus di antara mereka. Hanny adalah  sosok gadis yang baik hati, penuh perhatian, cantik, dan rajin berdoa. Seorang aktivis lingkungan,wilayah dan Paroki. Mereka berdua bersama Johan menjadi misdinar gereja.

Mereka berdua konsekwen dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan dan pendidikannya. Memiliki visi iman yang sama, sikap dewasa, dan berpikiran positif dalam segala keputusannya.

Di waktu lengangnya mereka berjalan bersama, bergandengan tangan, belanja dan menyantap kuliner yang banyak pilihannya di Mall. Mereka berdua dapat disebut pasangan sejoli yang saling mengisi, mendukung, membantu dan rendah hati. 

Bahkan kedua orangtua mereka sudah mengenal mereka satu dengan yang lainnya. semua orangtuanya telah menaruh percaya kepadanya. Kesopanan dan kebaikan mereka berdua sudah tidak asing lagi di lingkungan keluarga, dan gereja.

Tiba-tiba Hanny terbangun dari lamunannya, karena melihat Johan berdiri tidak jauh di depannya dia duduk, menatap Hanny dengan sangat serius dan tanpa beranjak dari posisi berdirinya, tanpa berkata-kata dan memanggil Hanny. Ketika Hanny berdiri dan berusaha berinisiatif mendekati Johan, ketika itu pula ada seseorang lewat menghalangi pandangannya melihat Johan. Dan Hanny tidak melihatnya lagi, entah kemana perginya Johan?.

" Johan, kemana kamu? jangan bercanda dan meninggalkan aku". Batin Hanny berteriak. Saat itu juga telepon selularnya berbunyi, membuyarkan lamunannya, dan segera mengambil hp dari dalam tasnya. " Hallo, Johan ya?"  teriaknya karena Hanny tahu itu nomor telepon Johan. 

" Apakah anda Hanny saudara atau kerabat pria ini?" suara dari seorang bapak dan sedang menggunakan hpnya Johan, dan namaku Hanny, memang Johan menyimpan nomor dan namaku di dalam hpnya. " Ya, saya Hanny temannya! bapak ini siapa ya dan kenapa memakai hpnya, pak?" Hanny bertanya. 

" Tolong dengar dulu dan anda tetap tenang, teman anda ini mengalami kecelakaan, mobil yang dikendarainya ketimpa pohon tumbang di jalan karena hujan lebat dan angin kencang, teman anda sedang dibawa ke rumah sakit, mobilnya rusak berat, ringsek dan tak berbentuk mobil lagi." dari seseorang di seberang sana. " ya baik pak, terima kasih atas informasi dan kebaikannya, saya segera ke rumah sakit." Hanny menjawab dengan rasa takut.

Hanny mengalami schok setelah mendengar kejadian kecelakaan yang menimpa Johan, kekasihnya itu,  dengan tergesa-gesa  Hanny bergegas berangkat ke rumah sakit meskipun hujan tidak mau berhenti bahkan terus turun semakin lebat disertai petir dan kilat, Hanny melihat sebuah taxi melintas depan Mall dan memanggilnya, " Taxi, taxi!" 

Selama dalam perjalanannya menuju rumah sakit, Hanny teringat kepada papa dan Mama Johan dan ia berguman dalam hatinya " Apakah mereka sudah dapat kabar, ya mengenai peristiwa ini!" batinnya berkata. Baigamanapun  itu, Hanny segera menghubungi kedua orangtua Johan, dan terus berdoa dan berdoa dalam hatinya, agar Tuhan memberi pertolongan bagi kekasihnya itu, dan berharap tidak ada yang buruk bagi Johan, serta Johan berada dalam keadaan baik-baik saja. 

Hanny segera membayar taxi tersebut dan bergegas membuka pintu taxi dan berlari menuju ruang informasi mengenai kecelakaan Johan. Johan sedang terbaring di ruang darurat pasien dan sedang ditangani seorang dokter dan seorang suster. Hanny langsung mendekatinya dan melihat keadaan Johan, dan bertanya kepada dokter yang menanganinya. " Tidak ada yang perlu dikuatirkan, dia baik-baik saja keadaannnya, hanya ada beberapa luka terhimpit atap mobil yang tertimpa pohon, namun tidak menghimpit dalam.

Johan ternyata hanya mengalami schok dan pingsan. " terima kasih Dok, atas pertolongannya." Kemudian Johan siuman, " Johan, kamu gak apa-apa kan?" teriak Hanny sambil memeluknya. Akhirnya Johan dibawa ke ruang perawatan untuk beberapa hari saja di rumah sakit untuk pemulihan dirinya.

Hanny menemani Johan di ruang perawatan sambil menunggu kedua orangtua Johan yang akan segera datang. Tidak beberapa lama kedua orangtua Johan masuk ke kamar perawatan Johan dengan panik dan tergesa-gesa. " Johan, kamu gak apa-apa kan, mama sangat kuatir dan sedih mendengar kamu mengalami kecelakaan, han."
Hanny memegang pundak mama Johan dan berkata : " Tenang ya, tante, dokter tadi bilang, Johan hanya mengalami luka-luka ringan saja, hanya mobilnya yang mengalami hancur sebelah kiri, untung Johan mampu mengendalikan mobilnya ke arah kanan dan selamat." Hanny menenangkan mama Johan.

" Terima kasih Hanny, tante beruntung mengenal kamu, tante sama om sangat gelisah mendengar kecelakaan itu." Hanny senyum dan bahagia  karena tante, dan om menjadi tenang sekarang melihat Johan tidak mengalami maut. 

Hanny dan kedua orangtua Johan sangat bersyukur kepada Tuhan atas penyertaan dan keselamatan yang Dia berikan kepada mereka semua, terutama kepada Johan.  Hanny percaya , Tuhan tidak akan meninggalkan orang-orang yang percaya dan setia kepada-Nya yang berseru dan meminta pertolongan-Nya. Karena Tuhan maha baik.

                             Tamat

Rays
260722










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Damai Di Negeri-Ku, Indonesia

Perhatian Yesus Kepada Orang-Orang Yang Mendatangi-Nya

Istirahat dan Makan pun Tidak Sempat