Siapapun meninggikan diri, ia akan direndahkan, dan siapapun merendahkan diri, ia akan ditinggikan. Misa minggu ini, kita memasuki Pekan Biasa XXX, 26 Oktober 2025, dengan bacaan Injil Lukas 18 : 9-14. "Adalah pentingnya kerendahan hati dan pengakuan dosa di hadapan Tuhan". Yesus dalam pengajaran-Nya kali ini, menceritakan perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai, mereka datang ke Bait Allah untuk berdoa. Orang Farisi berdoa sambil berdiri, dan mambanggakan dirinya serta membandingkan dirinya dengan orang lain (pemungut cukai) di hadapan Tuhan, serunya : "Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan persepuluhan dari seluruh penghasilanku, dan aku juga bukan seperti pemungut cukai. Sedangkan pemungut cukai berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan bes...
" Kekayaan Duniawi Bukanlah Ukuran Kebenaran di mata Allah." Minggu ini, adalah Hari Minggu Biasa XXVI, 28 September 2025, bacaan Injil Lukas 16 : 19-31, mengandung pesan tentang cara menggunakan kekayaan dengan tidak egois, dan tidak mengabaikan sesama Yang menderita. Perumpamaan orang kaya Yang hidupnya berkelimpahan dan menikmati kenikmatan dunia, namun setelah meninggal ia mengalami kesengsaraan abadi, sementara Lazarus, pengemis dan miskin hidupnya masuk ke pangkuan Abraham . Ketika mereka hidup di dunia, orang kaya itu tidak memiliki kepedulian dan berbelas kasih kepada Lazarus, pengemis yang berbaring di samping pintu orang kaya itu, dan badannya penuh dengan borok, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu, malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kisah perumpamaan ini menekankan bahwa kepedulian dan kasih kepada sesama yang membutuhkan adalah kunci yang menentukan nasib akhir seseorang setelah meninggal. Da...
Bacaan Minggu ini, 13 April 2025, Injil Lukas 9 : 28-44, bercerita tentang Yesus masuk ke Yerusalem dengan penuh kemenangan untuk merayakan paskah. Ia datang dengan perdamaian dan kasih sayang. Kedatangan-Nya yang sederhana itu menunjukkan Kerajaan-Nya yang bersifat rohani. Memperkenalkan diri-Nya sebagai Raja orang Yahudi. Pengikut-Nya, para pemimpin dan orang banyak yang merayakan kedatangan-Nya, mengikuti Dia, tetapi ada juga yang menolak Yesus. Ia tetap mengarahkan pandangan-Nya ke Yerusalem meski pun Ia mengalami penolakan dan penderitaan. " Ketika hampir genap waktu-Nya, Yesus di angkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem." (Luk. 9 : 51) Dalam ayat ini, Yerusalen yang ditulis Lukas sebagai " Ierousaleem" (Yeru-zalim), kota yang menolak kedatangan-Nya. Setelah mengatakan-Nya semua itu, Yesus mendahului murid-murud-Nya dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem ("Hierosolyma"), kota yang menerima kedatangan Yesu...
Komentar
Posting Komentar