Pucuk Dicinta Ulam Tiba


Pucuk Dicinta Ulam Tiba

Bagi sebagian besar remaja atau pemuda yang masih jomblo, belum memiliki pasangan atau teman kencan, malam minggu begitu terasa olehnya sangat menyakitkan. Apalagi malam minggu depan, ada undangan pesta ulang tahun dari seorang teman sekolah SMU Santosa. Mereka sudah bersepakat bagi setiap teman sekolah harus membawa pasangannya masing-masing ke rumah Puteri. Puteri bersama pacarnya akan menerima kehadiran mereka. 

Pusing tujuh keliling menghantui diri Santosa karena belum mempunyai pacar, dan belum tahu mau mengajak siapa sebagai teman wanita yang juga mau menemaninya pergi ke pesta itu. di rumah Santosa masih terus memikirkan tantangan yang diberikan oleh teman-teman sekolahnya, karena seminggu lagi adalah hari H-nya pesta ulang tahun puteri diadakan.

Santosa tidak mau menyerah begitu saja, ia terus berusaha memutar otaknya untuk mencari teman wanitanya. Kemudian Santosa ingat dengan seorang wanita yang pernah baik kepadanya sewaktu di SMP. Angel namanya, Angel dan Santosa pada waktu itu sering bersama-sama belajar dan aktif di osis, Namun hanya sebatas teman baik saja, meskipun ada ketertarikan di antara mereka berdua. Cinta mereka dapat dikatakan cinta monyet, setelah lulus SMP, mereka berpisah dengan sekolah yang berbeda.

Tanpa disadari sebenarnya Santosa ada hati kepada Angel, hanya belum begitu yakin dengan hati Angel, apakah dia juga ada hati kepadanya?. Hari berikutnya Santosa bergegas mencoba mendatangi Angel yang tidak begitu jauh dari rumahnya,  hanya memerlukan waktu 30 menit dengan mengendarai sepeda motor. 

Setiba di depan rumah Angel, Santosa secara tidak sengaja melihat teman baiknya itu sedang duduk di ruang tamu dengan seorang pria muda, "Ya, Tuhan tamatlah aku, gagal lagi dan sampai kapan aku menjadi jombloh?." keluhnya. Santosa tidak berani mengetuk pintu rumah Angel, membalikkan badan hendak pulang. Namun Angel melihatnya dan segera bangkit dari tempat duduk dan berlarian kecil membuka pintu sambil berteriak: "San, hei San." seketika itu Santosa membalik badannya mendengar Angel memanggil. 

Santosa  kembali dan menghampiri Angel: "Hai, apa kabarmu, Gel?" Sapanya.
"Baik, aku baik-baik saja, San, kenapa kamu tidak jadi masuk ke rumahku? ada apa ya, San?", ayo masuk ke dalam rumahku, kita bicarakan di dalam, ya." ajak Angel dengan senyum manisnya. 

Angel dan Santosa masuk ke dalam rumah, dan diperkenalkan dengan pemuda itu yang tadi nampak akrab berbicara dengan Angel. "Kenalkan ini kakakku, David." Santosa segera mengulurkan tangan kanannya ke tangan David sambil senyum mengenalkan dirinya "Santosa." Dan Angel memberitahu kakaknya bahwa Santosa adalah teman lamanya sewaktu di SMP. David mempersilahkan Santosa duduk dan meninggalkan mereka berdua menuju ke kamarnya. 

"Maaf, Gel, aku sengaja ke rumahmu karena aku ingin mengajakmu pergi ke pesta teman SMUku, Puteri malam minggu depan. Dan bagi yang diundang harus membawa pacar, sedangkan aku belum punya pacar sampai sekarang ini, tiba-tiba aku ingat kepadamu." Santosa memohon kepada Angel. Angel senyum dan tertawa memperhatikan teman baiknya di SMP. "Oh, ternyata kamu masih jombloh, toh, aku sudah lama tidak menyadari bahwa kamu sampai sekarang belum punya pacar." Angel tersipu malu dan menatap Santosa dengan rasa gembira. 

Sebenarnya Angel juga belum punya pacar sampai sekarang, pucuk dicinta ulam tiba, pikirnya. Kekasih hatinya yang ditungu-tunggu akhirnya datang kembali. Angel memang telah lama juga jatuh hati kepada Santosa hanya waktu itu masih belum dibolehkan untuk memiliki pacar oleh orangtuanya.

Dan sekarang mereka sudah kelas 3 SMU, sudah dewasa dan sebentar lagi bisa lulus dari sekolahnya. Bagi Angel tawaran Santosa untuk menemani pergi ke pesta ulang tahun teman SMUnya adalah kesempatan bagi mereka berdua melanjutkan cinta yang terputus karena dahulu dibilang masih kecil. 

Dengan penuh percaya diri Angel memberi jawaban kepada Santosa: "Aku mau menemanimu pergi ke pesta itu, San." Mendengar jawaban Angel dengan penuh senyum dan kegembiraan, Santosa  menjawab dengan haru dan berkata: "Benar, Gel, aku senang mendengarnya ternyata kamu bersedia menemani aku pergi ke pesta itu dan aku tidak menyangka kamu masih mau membantu aku, terima kasih kamu telah membuat aku tidak akan malu dengan mereka. " Oh, Tuhan terima kasih, sekarang aku telah menemukan teman baikku kembali." Santosa sangat bersyukur atas segalanya pada saat itu.

Tak beberapa lama kemudian papa dan mama Angel keluar dari kamarnya dan melihat Santosa berbicara dengan Angel, anaknya. Santosa segera bangkit dari tempat duduknya dan memberi salam: "Selamat sore om, tante, Bagaimana kabar om dan tante?" 
"Baik-baik, San, sudah lama kamu tidak kemari" Jawab papa Angel. Papa dan mama Angel telah lama mengenal Santosa, anak baik, rajin belajar dan pintar, belajar bersama dengan Angel di rumahnya.

"Bagaimana kabar orangtua kamu sekarang, San?" Tanya mama Angel kepadanya. "kedua orang tua saya dalam keadaan baik-baik tan!" Mama Angel memperhatikan Santosa dan bertanya kembali kepadanya "Bagaimana sekolah kamu sekarang, San?"
"Baik, tidak ada masalah, semuanya baik, terima kasih tan." Kemudian papa Angel mengajak mamanya dan Angel keluar untuk makan bersama. "Kamu juga ikut ya, San, kita sekeluarga mau makan di luar sore ini." Santosa merasa tidak enak hati dan menolaknya: "Tidak om, terima kasih, saya mau pulang karena sudah hampir malam." Mama Angel senyum kepadanya dan berkata: "Baik, San, hati-hati ya di jalan." 
"Ya, tan, terima kasih dan saya pamit."

Di rumah, Santosa terus bernyanyi kecil tentang lagu cinta karena hatinya sedang bahagia menerima duren runtuh dari pohonnya sejak pulang dari rumah Angel yang telah bersedia akan menemaninya pergi ke pesta ulang tahun Puteri, sahabatnya itu. Tiba-tiba kedua orang tuanya berpapasan dengannya dan memperhatikan Santosa pulang dengan penuh riang.

"Hei, San apa yang membuat kami sampai senang begini, kamu dapat hadiah yang sangat besar ya hari ini?" Sapa mamanya.
"Iya, ada apa denganmu, anakku?" Tanya papa Santosa.
Santosa memeluk kedua orang tuanya dan berkata: "Aku tadi ke rumah Angel, pa, ma, dan Angel masih tetap baik kepadaku serta keluargnya, mereka masih ingat dan menerima kehadiranku. Aku dan Angel kembali bersama, dia juga bersedia menemani aku pergi ke pesta ulang tahun Puteri, pa, ma."

Kedua orang tua Santosa sangat senang bila anaknya kembali bertemu dengan Angel dan keluarganya, karena mereka juga sudah lama mengenal keluarganya dan kedua keluarga sebelumnya mempunyai rencana menjodohkan Santosa dan Angel. "Papa dan mama selalu mendoakanmu berdua agar semua usaha dan tekad baik kalian dikabulkan Tuhan." 

Sehari lewat sehari pelajaran di sekolah mulai kembali pada hari senin. "Hai, Sobat, bagaimana perkembangan petualangan elu mencari seorang cewe untuk teman kencan elu ke pesta ulang tahun Puteri?" Tanya Jefry kepada Santosa dengan menepuk punggung kanannya. Jefry adalah teman baik Santosa dan suka saling membantu satu dan lain.
"Eh, elu, Jef, gue sudah menemukan cewe yang bakal gue bawa menemani gue ke pesta teman kita, Puteri. Tapi lu tolong rahasiakan dahulu misi gue ini, jangan sampai ada yang tanya dan lu keceplosan, hancur deh rencana gue untuk membuktikannya bahwa gue mampu mendapatkan cewe. Supaya mereka tidak lagi mengejek gue dengan sebutan si kutu buku, mana mungkin dapat cewe." Santosa memberitahu dan memohon kepada Jefry untuk membantunya dengan suara sangat pelan.

"Sip, deh Sobat, jangan kuatir gue akan menutup rapat mulut gue dan kita bisa pergi bersama nanti, kita berempat dan sekalian saling mengenalkan pasangan kita satu dengan lainnya. gue salut 
kepada elu, San, kalau boleh tahu, siapa sih, cewe yang sudah elu dapatkan dan bersedia mau menemani elu, San?" 
"Ok Jef, hanya kepada elu, gue tidak sungkan memberitahu pacar gue, dia mantan teman gue sewaktu sama-sama di SMP. Dia orangnya baik dan cantik, teman seperjuangan gue dalam proses belajar dan aktif di organisasi OSIS sekolah gue. Orangnya juga rajin dan suka membantu satu dan lain dengan gue seperti elu dan gue, Jef."

"Oh, ok gue senang mendengar elu telah berhasil menemukan cinta lu yang terputus dan kembali lagi bersama. Ayo kita masuk ke kelas." Ajak Jefry karena pada saat itu bel sekolah berbunyi lagi setelah waktu istirahat telah usai. Semua murid kembali masuk ke dalam kelas dan suasana di luar kelas yang tadinya ramai kini sepi dan sunyi kembali. 

Hari demi hari masih sama di jalani mereka di sekolah, tidak ada yang berubah. Hanya satu yang berbeda dengan kelas 2 dan kelas 1, mereka akan mengahadapi ujian kelulusan nasional dan mempersiapkan sekolah lanjutan yang lebih tinggi yaitu berusaha dan bekerja keras untuk bisa masuk ke sebuah universitas negeri. Universitas impian bagi setiap murid SMU di seluruh negeri.

Santosa menyempatkan diri berkunjung ke rumah Angel sebelum dua hari menghadiri pesta ulang tahun Puteri. Ingin memberitahukan dan memastikan keadaan Angel dalam kondisi baik semuanya dan sekalian kunjungan kepada pacar (wakuncar). Semakin hari cinta mereka berkembang dengan baik dan pasti. Santosa membawa bingkisan tangan, berupa makanan enak yang dibelinya di sebuah resto terkenal di kotanya, berpenampilan rapi dan tampan. 

Sebelum berkunjung ke rumah Angel, Santosa telah menghubunginya lewat telpon selular. kira-kira pukul 18.30 sore Santosa tiba di depan pintu gerbang rumah Angel, Santosa menelponnya mengabarkan sudah ada di luar pintu gerbang rumah Angel. Kemudian Angel membuka pintu gerbang dan Santosa mengendarai motornya masuk ke halaman ruang depan rumahnya.

"Ayo masuk ke dalam." Pinta Angel ketika Santosa selesai memarkir motornya.
"Ya, terima kasih." Jawab Santosa 
Di dalam papa dan mama Angel sudah berada di ruang tamu mendengarkan berita di depan stasiun televisi. "Selamat malam om, tante." 
"Ya, selamat malam, San." Jawab om dan tante
 "Kamu duduk dulu ya, San aku ke kamarku dulu sebentar." sepuluh menit kemudian Angel keluar dari kamarnya, parasnya sangat cantik setelah berdandan dan dengan pakaian yang serasi menambah keanggunan dirinya, tidak menyangka selama ini Angel selalu biasa-biasa saja dalam penampilannya, tidak pernah berdandan apalagi berlebihan dalam dandanannya.

"Wah, kamu memang seorang bidadari yang turun dari kahyangan untuk menemui diriku, aku tak punya kata-kata lagi yang bisa kuucapkan untuk memuji Angel, kamu begitu sempurna bagiku." batin Santosa berkata
"Hei, kamu kok jadi bengong melihat aku, San, bagus gak penampilanku malam ini." Angel bertanya
"Ba..Bagus sekali, luar biasa cantik kamu Gel." Santosa masih kagum. sementara itu kedua orang tua Angel juga terpana dengan penampilan anak gadisnya yang sangat cantik dan anggun, dan tertawa melihat kelucuan Santosa yang tak habis-habisnya memandang Angel.

"Ayo, kita berangkat sekarang." pinta Angel kepada Santosa
"Ayo, om, tante, saya pamit mengajak Angel jalan-jalan." Santosa meminta ijin kepada kedua orang tua Angel
"Baik, San, Hati-hati ya di jalan dan jangan malam pulangnya." pinta mama Angel
"Ya, tan, setengah sepuluh saya dan Angel kembali ke rumah, terima kasih om dan tante yang mengijinkan kami berdua."

Hari yang ditunggu-tunggu kini tiba, malam minggu yang begitu sangat berarti bagi Puteri, pacarnya, juga kedua orang tua serta kakak dan adik Puteri telah bekerja keras untuk menyambut tamu-tamu undangan yang akan datang menghadiri pesta ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun, usia yang sangat penuh makna dan membahagiakan di masa-masa muda menuju kedewasaan bagi setiap orang. Halaman belakang rumah Puteri yang luas dan asri telah berubah menjadi taman yang indah dengan ornamen-ornamen suasana ulang tahun disertai kolam renang yang indah, pohon rindang serta tanam-tanaman yang bagus, rapi dan asri apalagi nanti malam akan tersorot lampu yang terang dan sejuk akan menambah suasananya semakin meriah dan menyenangkan bagi para tamu undangan dan tuan rumah.

Para tamu mulai berdatangan sepasang demi sepasang ke halaman belakang rumah Puteri serta mengucapkan selamat ulang tahun, selamat bahagia, sehat, dan semoga segala yang diharapkan dapat dikabulkan Tuhan, serta panjang umur. Tak berapa lama ruangan yang luas kini nampak berkurang keluasannya karena dipadati para tamu undangan yang sebagian besar teman-teman sekolah Puteri. Santosa dan Angel nampak berada di kerumunan para undangan. Kecantikan Angel tiba-tiba menghipnoptis hampir semua tamu undangan yang datang ke pesta itu. Puteri merasa gembira melihat Santosa berhasil membawa pacarnya ke pesta. Puteri adalah salah satu teman baik Santosa di SMU, mereka bertiga bersama Jefry merupakan tiga serangkai murid yang pandai di sekolahnya.

"Hei, lihat si kutu buku telah berhasil mengajak seorang cewek bak bidadari di pesta ini, hebat, tidak hanya pandai di sekolah tetapi juga pandai menggaet cewe kece, dia telah mengalahkan kita dan gue menyesal meremehkannya soal menggaet cewe."demikian  penyesalan teman-temannya kepada Santosa. 
"Benar, kita benar-benar tidak enak hati kepadanya, selama ini kita sering membully dia." kata teman lainnya. Mereka mendekati Santosa dan meminta maaf atas kesalahan yang telah mereka lakukan yang merendahkan Santosa soal cewe. Santosa tidak dendam kepada mereka dan menerima maaf mereka dengan rasa senang dan tulus hati. "Ayo, kita bersama merayakan pesta ini dengan meriah dan baik bagi Puteri." 
"Ayo." teman-teman Santosa bersemangat

Acara yang berlangsung meriah dengan diiring lagu bersama grup musik yang diundang keluarga Puteri ikut memeriahkan pesta ulang tahun malam itu. Tiba puncak acara pemotongan kue ulang tahun oleh Puteri dengan diiring lagu ulang tahun yang dinyanyikan oleh seluruh undangan. Puteri memotong sepotong kue dan diberikan kepada papanya dan kemudian sepotong kue untuk mamanya, serta berikutnya diberikan kepada kakak, adik dan pacarnya. Santosa dan Angel diberikan juga kue ulang tahunnya sebagai tamu istimewa. Teman-teman lainnya pun dapat bagian sepotong kue ulang tahun.

Kemeriahan pesta itu telah menjadi sejarah persatuan bagi mereka lewat kehadiran sepasang kekasih, Santosa dan Angel. Mereka mengagumi Angel yang cantik dan anggun berdampingan dengan Santosa. Pesta telah usai pukul 21.00 lewat dan semua tamu undangan pamit pulang kepada Puteri, "Terima kasih teman-teman baikku semuanya atas kehadiran kalian di pesta ulang tahunku." 
satu persatu teman wanita berpelukan dengan Puteri dan teman lelaki bersalaman dengannya di depan pintu gerbang rumah mewahnya. Pesta ulang tahun itu menjadi kenangan indah bagi semua undangan terutama bagi Santosa dan Angel yang kini berpasangan menjadi sepasang kekasih.

Santosa menyalakan motornya dan bergegas mengantar kekasihnya, Angel supaya tiba di rumahnya tidak lebih malam. Santosa tetap menjaga kepercayaan kedua orang tua Angel yang sangat baik kepadanya. Tidak berapa lama tibalah mereka berdua di depan rumah Angel dan papanya membuka pintu gerbang itu setelah sekian lama menunggu kepulangan anaknya bersama Santosa.

"Om, maaf agak telat pulangnya!" 
"Oh, ya, gak apa-apa, San, om  terima kasih kepadamu karena kamu anak yang bertanggung Jawab." 
"Saya yang harusnya berterima kasih kepada om yang percaya kepada saya bersama Angel pergi keluar, saya langsung pulang aja om, karena sudah malam."
"Baik, kalau begitu, San, hati-hati di jaian." 
"Ya, om terima kasih, saya pamit om, Angel selamat malam." 
"Selamat malam." Angel dan papanya membalas ucapan Santosa dan Angel melambaikan tangan kanannya dan berkata: "Daah, San." Santosa menganggukkan kepala dan langsung mengendarai motornya ke jalan raya untuk pulang dengan membawa sejuta kenangan yang sangat indah bersama Angel,
kekasihnya yang kembali kepadanya..

Rays
220828






  






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Damai Di Negeri-Ku, Indonesia

Perhatian Yesus Kepada Orang-Orang Yang Mendatangi-Nya

Istirahat dan Makan pun Tidak Sempat