Astaga
Astaga
Biasanya ketika duduk ada tiga dan tiga tempat duduk di kiri dan kanannya. Saking pedenya kami berdua tidak ada keraguan dan komentar sama sekali atas perbedaan yang ada dan kami alami. Tiba-tiba datang seorang pramugari dan memberi kami handuk hangat dan langsung menyeka muka kami dengan rasa hangat dan fresh tanpa rasa ada yang salah.
Tidak berapa lama, penumpang lain memasuki deretan bangku, mencari serta mencocokkan nomor bangkunya, penumpang tersebut memberitahu kepada kami dan berkata: "Maaf, pak, nomor bangku bapak berapa? bertanya kepadaku dengan memperlihatkan nomornya, aku tersadar, astaga nomor bangku itu memang haknya dan kelasnya sesuai dengan kelas bisnis, aku merasa malu setelah melihat nomor bangku, memang aku tidak berhak di tempat itu, tempatku adalah dibelakangnya, bukan kelas bisnis, dengan rasa malu aku meminta maaf kepadanya." Akhirnya kami bangun dari bangku itu dan menduduki bangku ekonomi yang memang masih kosong.
Rays
220909
Komentar
Posting Komentar