Sebutir Debu


Sebutir Debu

Ketika berpijak lekat di puncak.
Indah panorama alam terurai.
Tarian pikir dan gejolak hati membuncah,
sebutir debu diri hamba.

Ketika bersama insan di peraduan kata.
Tak ingat sebutir debu diri hamba.
Congkak mulai menggelayut sukma, terbuai kedigdayaan sesaat.

Berpacu ketidakkekalan tak henti merayu pikir.
Merasa bisa hidup seribu tahun lagi, lupa akan kepastian maut.
Hidup sarana introspeksi, 
agar ada keseimbangan asa.

Rays
220912



















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Damai Di Negeri-Ku, Indonesia

Perhatian Yesus Kepada Orang-Orang Yang Mendatangi-Nya

Istirahat dan Makan pun Tidak Sempat