KUNCI KERAJAAN SORGA
Semua orang pasti ingat tentang cerita dari ibu kita dahulu, semasa kita masih kanak-kanak atau remaja. Ibu menceritakan dengan penuh kasih sayang dan ketulusan. Menceritakan kisah-kisah kehidupan yang dibacakan dari buku-buku karangan orang terkenal.
Ceritanya banyak berisi kebaikan, kasih, motivasi dan hukuman kepada kebaikan maupun kepada tindakan jahat. Cerita yang diulang oleh ibu ini disampaikan hampir setiap malam sebelum kita tidur, dapat dikatakan cerita pangantar tidur.
Agar cerita itu dapat meningkatkan kita untuk menjadi manusia baik dan rendah hati. Percaya akan hal-hal baik akan terjadi bila kita berpikir dan bertindak baik dan memiliki iman kepada Allah, Sang Pencipta Kehidupan.
Cerita kebaikan pangantar tidur itu mengilhami keluarga bapak Darmawan. Cerita yang mengandung inspirasi kebaikan itu mirip dialami mereka yang mengalami suatu pertentangan di dalam cerita sesungguhnya.
Diketahui keluarga Darmawan mempunyai dua orang anak laki-laki yang telah dewasa dan bekerja. Tetapi kedua anak itu memiliki karakter dan sifat yang berbeda satu dan lainnya. Dan jika hal ini bisa kita fahami kedua karakter mereka mirip dengan kakarter di dalam cerita yang bersumber dari buku-buku cerita dongeng atau kisah nyata.
Anak pertama bernama Anton dan anak keduanya bernama Benyamin. Anton berkarakter pemalas, masa bodo, royal dan suka bersenang-senang. Berbeda sekali dengan Benyamin yang memiliki karakter baik, patuh kepada kedua orangtuanya, rajin, taat beribadah dan aktif menggereja serta rendah hati.
Anton bersikap sering kali tidak mematuhi nasihat atau saran dari bapak dan ibu Darmawan. Ia cuek, tidak sabar, culas dan malas, seringkali membuat kedua orangtuanya sedih dan menderita, karena menjadi sombong.
Hidupnya diisi pesta-pesta dengan kelompok kawannya yang nota bene tidak baik. Seluruh penghasilan yang didapat dari hasil jerih payah dalam bekerja habis dihamburkan dengan cara minum minuman keras dan berpesta pora.
Ketidakdewasaannya terlihat ia melakukan tindakan memeras orangtuanya untuk mendapatkan sejumlah uang. Berulangkali ia lakukan untuk memenuhi kelakuannya yang jahat , hilang rasa hormat dan patuh kepada mereka.
Sementara itu ibu dan ayah senantiasa berdoa agar dikemudian hari Anton bertobat ke jalan semula ke dalam hidup menggereja. Ibu maupun ayahnya yakin suatu saat Anton kembali kepada Yesus Sang Juruselamat yang peduli akan keselamatan manusia dan berkenan mengabulkan doa-doa orang yang percaya.
Kedua orang tua itu setiap hari berdoa Rosario serta doa lainnya, dengan harapan Bunda Maria mendengar dan memperhatikan segala keluhan, beban berat, belas kasihan, dan mengakui sebagai orang berdosa. Mereka yakin Tuhan Yesus akan selalu memperhatikan dan berkenan mengabulkan orang - orang yang remuk redam atau dalam ketidakberdayaan.
Lain halnya Benyamin. Benyamin orang taat, sosok yang rajin bekerja, patuh, baik budi serta rendah hati. Tidak seperti kakaknya Anton, Dia berhemat dalam mengelolah penghasilannya, selain ditabung dia memberikan penghasilannya kepada kedua orangtua. Tidak bersosialisasi dengan nafsu dunia namun dia bersosialisasi dengan kehidupan kasih Allah dan sesama
Benyamin menjadi Roh Kudus bagi mereka dan menjadi berkat bagi kedua orangtunya. Meskipun di satu sisi mereka harus menjalani penderitaan namun di sisi lain mereka mengalami sukacita dan penghiburan di dalam kehidupan mereka.
Hidup mereka terus berlangsung dan berjalan bersama-Nya, supaya hidup menjadi tetap indah dan berkat walaupun banyak kerikil -kerikil tajam yang menusuk perih di dalam peziarahan di dunia yang nestapa dan kejam. Di dalam ketidakkekalan Benyamin, ibu dan pak Darmawan tetap merasa bersyukur dengan pemeliharaan dan penyertaan-Nya bagi mereka.
Kasih antar mereka berempat tidak pernah hilang dan beku. Hal itu tidak terlepas dari ketekunan orangtua yang senantiasa datang dengan memohon ampun dan belas kasihan untuk berkenannya Allah mengampuni Anton untuk kembali ke jalan yang benar. Supaya Tuhan menyembuhkan dan memulihkan keadaan keluarga Darmawan.
Karena kerajaan dunia senantiasa menghancurkan dan tidak seperti Kerajaan Allah yang menyembuhkan serta memulihkan bagi umat manusia. "Bagi siapa mengikat di dunia akan pula terikat di sorga, dan apa yang kamu lepaskan di bumi akan terlepas pula di sorga".
Menjadikan Tuhan Yesus sebagai andalan dan roti kehidupan di dalam diri mereka yang merasa tak berdaya.
Tuhan Memberkati
Rays
070923
Komentar
Posting Komentar