Seorang Pemalas Tidak Layak Bagi Kerajaan Allah
Dalam perumpamaan tentang talenta ini, Tuhan Yesus menyapa kita tentang kedatangannya kembali ke dunia. Yesus datang kembali ke dunia adalah seperti tuan yang bepergian ke luar negeri dan mempercayakan hartanya kepada hamba-hambanya.
Kepada seorang hamba diberikan lima talenta, yang seorang hamba lagi diberikan dua talenta, dan yang seorang hamba lain lagi diberikan satu talenta. Talenta yang dipercayakan kepada mereka menurut kesanggupan mereka, lalu tuannya itu berangkat ( ayat: 15 ).
Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba itu yang kemudian mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang dipercayakan lima talenta memperoleh laba lima talenta, yang dipercayakan dua talenta juga memperoleh laba dua talenta, tetapi hamba yang dipercayakan satu talenta tidak memperoleh laba karena hamba itu takut dan malas, ia menyembunyikan satu talenta pemberian tuannya ( ayat : 25 )
Bagaimana dengan kita sekarang yang juga menerima talenta yang diberikan Tuhan seturut kemampuan kita dalam kehidupan ini. Dan dapat dipertanggungjawabkan oleh kita kelak.
Ada banyak bentuk talenta ( harta ) yang Tuhan titipkan kepada kita di dunia ini, hidup kita, keluarga, anak, pekerjaan, karya, bakat, pelayanan, waktu, kemampuan, dan yang lainnya. Apa-pun itu bentuknya, maka suatu saat Tuhan akan datang kembali ke dunia ini untuk memanggil kita untuk melakukan perhitungan atas apa yang telah Dia percayakan atau titipkan kepada kita.
Tuhan mempercayakan "Harta-Nya" kepada kita bukan untuk dipendam bagi diri sendiri. Tuhan tidak mau jika harta-Nya itu tidak menghasilkan laba. Artinya bahwa segala pemberian Tuhan kepada kita harus bermanfaat untuk kemuliaan Tuhan.
Jika kita setia dalam perkara-perkara kecil, kita juga setia dalam perkara-perkara besar. Sebaliknya jika kita tidak benar dalam perkara-perkara kecil, kita tidak benar juga dalam perkara-perkara besar ( Lukas 16 : 10 ). Kesetiaan kita kepada Tuhan, maka Tuhan akan mempercayakan kehidupan kekal kepada kita.
Tidak layak menanggapi dan menjalankan talenta kita dengan sikap takut dan ragu. Hal demikian menunjukkan kita, sebagai hamba yang meremehkan pemberian sang tuan. Seorang penakut dan malas tidak layak bagi Kerajaan Allah!
Tuhan Memberkati
Raymundus Susanto
CIC Jonggol
112023
Komentar
Posting Komentar