Orang-Orang Yunani Mencari Wahyu Allah

Renungan Injil Yohanes 12 : 20-33, Minggu 17 Maret 2024

Menjelang hari Paskah banyak orang datang ke Yerusalem dengan tujuan mengikuti ibadah di Bait Allah. Bukan orang-orang Yahudi saja yang datang, di antara mereka ada orang Yunani bersama orang bangsa lainnya yang mengikuti kepercayaan orang Yahudi.

Orang Yunani dan orang bangsa lain ingin mencari Yesus, mereka meminta tolong Filipus untuk memperkenalkan diri mereka kepada Yesus. Filipus pergi memberitahukan Andreas, dan mereka pergi menyampaikan kepada Yesus.

Jawab Yesus: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan, sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak Buah." (ayat. 23-24).

Yesus menegaskan bahwa saat itu Ia ditentukan oleh Bapa-Nya sendiri. Orang banyak menyelami ketaatan Yesus serta kepasrahan-Nya kepada Bapa-Nya meski pun jalan yang akan di lalui masih gelap.

Kesediaan diri-Nya membuat Bapa-Nya berkenan memberikan Yesus kebesaran dan  kemuliaan. Penyerahan diri-Nya ini yang memungkinkan kehidupan baru. Lewat perumpamaan biji yang jatuh ke tanah dan mati, kemudian tumbuh kembali menghasilkan banyak buah. Yesus menjalaninya sampai memperoleh hidup kekal bagi semua orang. 

Maka terdengarlah suara dari Sorga: " Aku  telah memuliakan Bapa dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" ( ayat. 28). Orang-orang banyak mengira suara guntur atau malaikat yang berbicara kepada Yesus, adalah cara pemahaman orang banyak dirasakan ada sesuatu yang hebat, yang mencekam, yang dari atas sana, tetapi isinya tak segera disadari.

Motif seperti ini kerap muncul dalam tulisan-tulisan apokaliptik (diartikan menggambarkan kerusakan dan kehancuran yang sangat serius di masa lalu atau masa depan (akhir zaman). Orang mendapat penglihatan atau pengalaman hebat, tetapi butuh pertolongan dari malaikat untuk memahaminya.

Sedangkan Yesus langsung menangkap maksud Bapa-Nya dan dapat menjelaskan kepada siapa saja, karena ada kebijaksanaan pada-Nya untuk memahami keilahian. Oleh sebab itu Ia dapat membawakannya kepada orang banyak.

"Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu, sehingga kalian mengerti bahwa dunia telah mendapat penghakiman. Yang menguasai dunia ini akan dicampakkan keluar ketika Yesus ditinggikan dari dunia melalui salib, wafat, dan bangkit.

Kuasa kegelapan kini sudah dihakimi dan akan segera tersingkir oleh terang, yakni sang sabda yang diperdengarkan kepada orang banyak dalam ujud diri Yesus. 

Selama terang itu ada padamu, percayalah kepada Yesus, si terang itu, supaya kegelapan jangan menguasai kamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang. 

Orang Yunani dan orang bangsa lain mendengar semua perkataan  itu langsung dari diri Yesus sendiri. Mereka mencari kebijaksanaan dan sang kebijaksanaan sendiri memperkenalkan diri kepada mereka.

Mereka mewakili umat manusia yang bukan Yahudi, yang tidak termasuk orang-orang yang mendapat wahyu Ilahi turun temurun. Tetapi keingintahuan mereka tentang kebijaksanaan membawa mereka dekat kepada Yesus, dan juga dapat menerima wahyu bagi orang Yunani dan bagi orang-orang masa kini.

Beranikah kita menjadi humas atau saksi Kristus pada zaman kini seperti Filipus dan Andreas yang memperkenalkan diri Yesus kepada orang-orang Yunani?, Supaya menghasilkan banyak buah berkelimpahan bila semakin dibagikan kepada orang banyak.

Tuhan memberkati 
Raymundus Susanto 
CIC-Jonggol
Bogor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Damai Di Negeri-Ku, Indonesia

Perhatian Yesus Kepada Orang-Orang Yang Mendatangi-Nya

Istirahat dan Makan pun Tidak Sempat