Ekaristi
Injil Yohanes 6 : 41-51 minggu ini, 11 Agustus 2024 menyadarkan kita akan pentingnya Ekaristi. Ekaristi sebagai perayaan syukur yang mengundang kita semua untuk datang kepada Yesus.
Santapan rohani itu adalah Tubuh dan Darah Yesus yang kita terima setiap kali merayakan Ekaristi. Menerima Yesus sebagai roti hidup, yang memiliki arti kita hidup dalam Dia, keselamatan, dan hidup berkelimpahan.
"Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
"Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagimu ! Ambillah dan minumlah, inilah piala darah-Ku, darah perjanjian baru yang ditumpahkan bagimu."
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
"Akulah roti yang telah turun dari sorga, jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Roti hidup yang Kudus itu adalah sumber kekuatan bagi perjalanan hidup kita. Bagi yang percaya kepada Yesus Kristus, setiap kali menerima komuni kudus dijanjikan untuk hidup selama-lamanya.
Dikuatkan seperti Elia untuk mampu berjalan sampai ke titik akhir hidup. Masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, kemudian ia ingin mati karena kelelahan dan merasa tidak sanggup lagi meneruskan perjalanannya. ( 1 Raja-raja 19 : 4-8).
Tetapi malaikat Tuhan datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata : "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu (ay.7).
Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu, ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke Gunung Allah, yakni Gunung Horeb.(ay.8).
Atau sebagaimana Allah memberikan Manna untuk orang Israel agar mereka bertahan dalam perjalanan menuju tanah terjanji. Allah pun menyediakan santapan rohani bagi kita agar dapat sampai ke tanah terjanji yang sesungguhnya, yaitu sorga.
Bagaimana dengan kita, apakah kita telah melakukan persiapan batin yang memadai untuk menyambut Dia ?
Tuhan Memberkati
Raymundus Susanto
CIC-Jonggol
Bogor
Komentar
Posting Komentar