Menemukan Hidup dan Kebenaran Yang Membebaskan

Pada bacaan dan renungan Injil Yohanes 6 : 6-69, Minggu 25 Agustus 2024 menceritakan munculnya dampak drastis dari perkataan Yesus yang dianggap sangat keras terhadap orang banyak yang kemudian tidak lagi mengikuti-Nya ketika dihadapkan pada kebutuhan spiritual.

Mereka telah mendengar perkataan Yesus tentang roti hidup yang telah turun dari sorga. Bila seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Ia berikan ialah daging-Nya. Tetapi mereka tidak memahami perkataan Yesus ( Yoh 6 : 51).

Mereka hanya berpikir dan ingin makan roti yang digandakan oleh Yesus dan telah membuatnya kenyang, tanpa melihat dan memperhatikan tanda-tanda atau mujizat-mujizat yang telah dilakukan-Nya ( Yoh 6 :26 ).

Yesus menegur kepicikan rohani mereka yang masih bingung dan tidak mengerti akan makna tubuh dan darah Kristus. Mungkin saat ini, kita juga masih bingung akan makna Ekaristi, tubuh dan darah Kristus yang kita sambut dalam perayaan Ekaristi yang adalah sumber dan puncak hidup kita. 

Kita bisa belajar dari pengalaman para murid Yesus yang tetap teguh dalam iman dan memohon Roh Allah untuk hadir bersama-Nya, karena mereka percaya dan tahu bahwa, Yesus adalah yang Kudus dari Allah, dan perkataan-Nya adalah perkataan hidup kekal yang meyakinkan kita akan realitas iman, karena Roh yang memberi hidup, dan daging samasekali tidak berguna ( Yoh 6 : 63).

Percaya bahwa melalui perjumpaan dengan Yesus Kristus dalam Ekaristi, kita akan menemukan hidup yang sejati dan kebenaran yang membebaskan di atas semua ketidakmengertian dan kebingungan kita.

"Sebab itu telah Kukatakan kepadamu : Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakan kepadanya ( Yoh 6 : 65 ).

Apakah kita hanya memahami perkataan Yesus secara harafiah dan tidak melihat tanda-tanda rohani yang membawa kepada hidup kekal ?

Apakah perkataan Yesus " Akulah Roti Hidup"  masih meragukan iman kita akan Yesus ?

Tuhan Memberkati
Raymundus Susanto
CIC-Jonggol
Bogor



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Damai Di Negeri-Ku, Indonesia

Perhatian Yesus Kepada Orang-Orang Yang Mendatangi-Nya

Istirahat dan Makan pun Tidak Sempat