Anak Manusia Harus Ditinggikan


Salib Yesus Kristus Menjadi Tanda Keselamatan Dunia

Hari minggu ini, Pekan Biasa XXIV, 14 September 2025, Gereja Merayakan Pesta Pemuliaan Salib Suci

Makna dari Pesta Pemuliaan Salib Suci adalah perayaan Gereja yang mengingatkan umat akan salib Yesus Kristus yang menjadi tanda keselamatan, kasih, dan kemenangan atas dosa dan maut.

Perayaan ini dirayakan pada tanggal 14 September dan berakar dari penerimaan Salib Asli Kristu oleh anta Helena, Ibu Kaisar Konstantin, serta pemulihan salib tersebut dari Persia ke Yerusalem pada tahun 326 Masehi.

setelah penemuan tersebut, Santa Helena memerintahkan pembangunan sebuah Basilika di atas Makam Kudus Kristus, yang kemudian diberkati pada 13 dan 14 September.

pesta ini juga diperingati untuk mengenang peristiwa ketika Salib Yesus yang sempat dirampas oleh raja Persia, akhirnya dikembalikan ke Yerusalem oleh Kaisar Romawi, Heraklius

Salib bukan lagi tanda aib dan kematian, tetapi menjadi lambang iman, pengharapan, dan kasih Allah yang menyelamatakan.

Melalui salib, Yesus menunjukkan ketaatan dan kasih-Nya kepada Bapa dan kepada manusia yang berpuncak kepada pengorbanan untuk keselamatan umat. Pesta ini menguatkan mereka untuk terus mengasihi dan mengampuni sesama.

Senada dengan bacaan Injil minggu ini, Yohanes 3 : 13-17, menceritakan tentang kasih universal Allah yang merupakan pesan utama kasih Allah yang tak terbatas untuk seluruh Dunia.

Betapa pentingnya pemuliaan salib suci untuk peninggian Anak Manusia (Yesus) di kayu salib, adalah sebuah tindakan penebusan yang menjadi pusat karya Keselamatan Allah, dan bukan tanda kekalahan.

"Itulah sebabnya Allah meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama. Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit, dan yang ada di atas bumi, dan yang ada di bawah bumi dan segala lidah mengakui : " Yesus Kristus adalah Tuhan." bagi kemuliaan Allah, Bapa ! (Flp. 2 : 9-11)


Yesus menegaskan bahwa Hanya Dia, Anak Manusia yang turun dari surga, tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain daripada Dia yang telah turun dari surga (Yohanes 3 : 13).

Melalui perumpamaan tentang ular tembaga yang ditinggikan Musa di padang gurun menjelaskan bahwa Anak Manusia pun harus ditinggikan agar setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat memperoleh hidup yang kenal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (Yohanes 3 : 14-15, 17).

Tuhan Memberkati 
Raymundus Suyanto
CIC - Jonggol 
Bogor 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerendahan Hati Orang Ini Sebagai Orang Yang Dibenarkan Allah

Terbentang Jurang Yang Tak Terseberamgi

YESUS MENANGIS NAMUN MENUNJUKKAN KEPEDULIAN-NYA