Cahaya Ibuku


Cahaya Ibuku

Angin sejuk pegunungan semilir.
Sekujur tubuh dingin menusuk sukma.
Tak mampu cinta semu ditindas.

Pikiran menggelayut beku.
Hati bergejolak tanpa warna.
Terkukung sangkar nestapa.

Kucoba bangkit hari baru.
Kukuatkan pijakan impian.
Menapaki putaran penguasa cahaya.

Semangat ke medan perang berdetak senada.
Menabur benih merdeka meraih asa.
Jiwa raga bercermin senyum.

Sinar muka halau angin semilir.
Merah merona menggapai berkah.
Diiringi katup kedua tangan ibu telah abadi.

Tak pernah gagal cintanya
Tak akan berakhir kasihnya sepenggal jalan.
Banting tulang pertaruhanmu lalu.

Kutulis namamu bertinta emas di kalbu.
Dibatu nisan usia perjalananmu tertera.
Beristirahat damai di lingkaran suci.

Terima kasih ibu, telah menjalani cinta bersama.
Ragu dan duka dilebur histori yang indah.
Kenangan indah ibuku tak terperihkan.

Abadikan aku di tempatmu yang kekal.
Doa-doa keselamatan ibu jangan sungkan.
Anakmu eling jasamu, ibu.

Bekal langkah menguasai alam fana.
Tidak terpelosok impian palsu.
Supaya ibu tenang dan senyum.

Rays
2208220













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Damai Di Negeri-Ku, Indonesia

Perhatian Yesus Kepada Orang-Orang Yang Mendatangi-Nya

Istirahat dan Makan pun Tidak Sempat