Kedatangan-Nya Kembali Dalam Kemuliaan
Kutipan Injil Markus yang dibacakan pada hari minggu Adven I, tanggal 03 Desember 2023 ini sebenarnya lebih berkaitan dengan kedatangan Kristus yang kedua pada kepenuhan waktu, yang juga sering disebut akhir zaman. Kutipan ini dibacakan pada awal masa Adven dengan pesan, agar dengan merayakan Natal, ketika kita mengenangkan kelahiran Yesus yang sudah terjadi, kita tidak melupakan perspektif masa depan, yaitu mengharapkan kedatangan-Nya kembali dalam kemuliaan.
Perumpamaan yang pertama (ay.34), berkaitan dengan orang yang bepergian, diandaikan bepergian dalam waktu yang lama. Perumpamaan ini dikembangkan secara panjang lebar dalam Matius 25 : 14-30. Pesan utamanya adalah agar para hamba yang dipercaya untuk mengurus harta tuannya menunjukkan kesetian dan tanggung-jawab (Mat. 25 : 21).
Dan perumpamaan yang kedua (ay.35), berkaitan dengan orang yang pergi keperjamuan nikah. Ini tampak dalam kisah Luk. 12 : 35-40 yang mengembangkan perumpamaan pendek dalam Injil Markus. Pesan utamanya adalah agar orang waspada menantikan kedatangan Tuhan. Buah dari kewaspadaan ini dalam kitab Lukas - boleh dikatakan pemerdekaan juga. Hamba-hamba yang waspada itu disebut "berbahagia" (Lukas.12 : 37), karena mereka akan disilahkan duduk makan dan dilayani oleh tuan mereka. Mereka yang semula hamba, diangkat martabatnya.
Berjaga-jaga bukanlah ungkapan sikap cemas, melainkan ungkapan kerelaan untuk bertumbuh menjadi semakin setia, semakin bertanggung-jawab dan menjadi pribadi yang semakin merdeka atau dengan ungkapan lain, semakin bertumbuh menuju kesempurnaan kasih, kepenuhan hidup kristiani, semakin serupa dengan Kristus.
Keserupaan dengan Kristus ini dapat disimpulkan dari catatan waktu, saat orang yang bepergian ini mungkin pulang (Mar.13 :35) menjelang malam, tengah malam, larut malam, pagi-pagi buta. Penunjuk waktu itu sangat erat berkaitan dengan peristiwa hari-hari terakhir Yesus : menjelang malam Yesus mengadakan Perjamuan Terakhir (Mrk.14 : 7), tengah malam Ia ditangkap dan dihadapkan ke Mahkamah Agama (Mrk.14 : 53), larut malam Ia disangkal oleh murid yang Ia andalkan (Mrk. 14 : 72), dan pagi-pagi benar Yesus dibawa kepada Pilatus dan hukuman mati dijatuhkan (Mrk.15 : 1).
Dengan memperhatikan penunjuk waktu ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa berjaga-jaga berarti mengikuti Yesus dengan setia sampai akhir. Semoga dengan terus-menerus menghayati Lingkaran Tahun Liturgi Gereja Katolik yang mulia dengan Hari Minggu Adven I dan yang akan berakhir pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, kita semua terus bertumbuh menuju kesempunaan kasih, menuju kepenuhan hidup kristiani dan semakin serupa dengan Kristus.
Raymundus Susanto
Sumber : Ignatius Kardinal Suharyo, Uskup Agung Jakarta
Komentar
Posting Komentar